Saturday, January 28, 2012

Bila Alquran Mulai Berbicara

Waktu engkau masih kanak-kanak kau laksana kawan sejatiku. Dengan wudu’, Aku kau sentuh. Dalam keadaan suci, Aku kau pegang, Aku kau junjung dan kau pelajari. Aku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari. Setelah selesai engkau menciumku mesra.
Sekarang engkau telah dewasa. Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku. Apakah Aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah.? Menurutmu, mungkin Aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu, atau menurutmu Aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji.
Sekarang Aku tersimpkan rapi sekali, sehingga engkau lupa dimana aku tersimpan. Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pengisi setormu. Kadang kala Aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan. Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian, kesepian didalam almari, didalam laci, Aku engkau pendamkan.
Dulu pagi-pagi surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman. Di waktu petang,  Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.  Sekarang seawal pagi sambil minum kopi engka baca surak kabar dahulu. Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia. Sedangkau Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla, engkau abaikan dan engkau lupakan.
Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Bismillah). Didalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi. Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu . Sepanjang perjalanan, radiomu selalu tertuju ke stasiun radio kesukaanmu mengasyikkan.
Dimeja kerjamu tidak ada Aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja. Di komputermu pun kau putar musik favoritmu, jarang sekali engkau putar ayat-ayatku. Email temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan . Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu, benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku.
Bila malam tiba engkau tahan bersekang mata berjam-jam didepan TV menonton siaran televisi. Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah. Waktupun cepat berlalu Aku semakin kusam dalam laci-lacimu mengumpul debu atau mungkin dimakan hama.
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membaca kembali itupun hanya beberapa lembar dariku. Dengan suara lembut dan lafadz yang tidak semerdu dulu engkaupun kini terangkak – rangkak ketika membacaku atau waktu kematian saudara atau taulan mu. Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhan Nya. Apakah TV, radio, hiburan atau komputer dapat menolong kamu? Yang pasti ayat-ayat Allah SWT yang ada padaku menolongmu, itu janji Tuhanmu, Allah SWT.
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu. Setiap saat berlalu dan akhirnya kubur yang setia menunggumu. Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu. Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati, dikuburmu nanti… Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan. Yang akan membantu engkau membela diri dalam perjalan ke alam akhirat. Dan Akulah “Al-Quran, kitab sucimu yang senantiasa setia menemani dan melindungimu. Peganglah Aku kembali …. bacalah Aku kembali setiap hari. Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci yang berasal dari Allah Azzawajalla Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu. Keluarkanlah segera Aku dari almari, lacimu. Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu, agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu. Sentuhilah Aku kembali….
Baca dan pelajari lagi Aku setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau sedikit ayat seperti dulu…. Waktu engkau masih kecil dikampungmu yang damai. Jangan Aku engkau biarkan Aku sendiri dalam bisu dan sepi.  (Muhammad Ishan)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya  malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi : “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali-Imran : 190-191)

0 comments:

Post a Comment