Pertama :
Sebut saja Fatimah (bukan nama sebenarnya), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di wilayah Condet Bale Kambang Jakarta Timur ini, yang sejak lama sadar
akan mulianya menghafal Al-Qur'an ini, mulai menjalankan aktifitas belajar tahsin tilawah (memperbaiki bacaan Al-Qur'an) di sebuah lembaga Al-Quran (pulang
pergi, tidak mondok dan kegiatan belajar dan mengajarnya tidak setiap hari).
Saat ini umur sang ibu tidak lebih dari 56 tahun. sejak 5 tahunan lalu beliau
mulai mempelajari tahsin
tilawah dengan bimbingan seorang guru tahfizh
Al-Qur'an, setelah mendapatkan lampu hijau dari sang pembimbing, mulailah dia
menghafal Al-Qur'an. Sebagai seorang ibu rumah tangga tentunya ibu
Fatimah ini banyak disibuki oleh pekerjaan rumah secara rutin setiap hari. Namun atas izin Allah SWT, setelah
lima tahun beliau berjuang untuk menghafalkan Al-Qur'an, akhirnya berhasil menghatamkan hafalan
Al-Qur'an seluruhnya, 30 juz. Tentu ini semua tidak mudah dilakukan oleh orang-orang yang
tidak memiliki tekad yang kuat dalam mencapai cita-citanya untuk menghafal Al-Quran.
Apalagi dengan memiliki 1001 alasan yang telah dikantonginya untuk tidak bisa menyisihkan dan
mengkhususkan waktu untuk belajar dan mengafal Al-Qur'an.
Kedua :
Bu Maryam Ramayani, ibu rumah tangga asal
Sumatra Barat kini telah tiga tahun lalu telah menyelesaikan hafalan Al-Quran
30 juz. Beliau mulai menghafal Al-Quran pada umur 33 tahun. Alhamdulillah,
dengan bimbingan seorang Ustadz yang hafal Al-Quran 30 juz, ibu dari dua orang
anak ini mampu mengikuti jejak para penghafal Al-Quran. Di samping sebagai
seorang ibu rumah tangga yang harus mengurusi suami dan kedua anaknya, senin
sampai jumat beliau juga terlibat aktif dalam perkuliahan di sebuah Sekolah Tinggi
Islam di bilangan Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Selain aktif dalam kegiatan dakwah,
sang ibu saat menghafal Al-Quran juga aktif mengajarkan Al-Quran kepada anak-anak
di Komplek DPR RI Kali Bata Jakarta Selatan. Karena dengan mengajarkan Al-Quran sambil
menghafal akan
terasa lebih mudah dan banyak keberkahan,
sehingga atas pertolongan Allah SWT dalam waktu yang cukup singkat sekitar 3,5 tahun untuk ukuran orang sibuk,
alhamdulillah Ibu Maryam mampu menyelesaikan hafalan Al-Quran 30 juz. Salah satu upaya
yang telah dijalankan dalam menghafal Al-Quran di sela-sela kesibukannya, beliau
menghafalkan dengan bantuan Mushaf Al-Quran terjemahan karena dengan bantuan terjemahan
ini akan memberikan pemahaman akan ayat atau surat yang akan dihafal dan juga
lebih mudah untuk selalu diingat.
Ketiga :
Pak DDD 43 tahun, tinggal di jatimakmur Pondok Gede Bekasi. Sejak tahun 90an beliau mulai menghafal Al-Qur'an surat-surat pendek
kemudian dilanjutkan dengan surat-surat yang agak panjang. Bapak dari 9 anak bekerja sabagai
peneliti di LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) kini telah menghafal
Al-Qur'an tidak kurang dari 9 juz. Beliau memiliki konsistensi yang baik, komitmen dengan
waktu dalam menghafal Al-Qur'an walaupun dengan kesibukannya yang tidak sedikit. Sebagai
seorang aktifis dakwah beliau tidak lupa membekali dirinya dengan bekal ilmu agama, diantara
dengan menghafal Al-Qur'an. Tidak lepas dari diri beliau sebuah mushaf mini yang
selalu ada di saku bajunya, sehingga bila ada waktu luang maka tidak dilewatkan begitu saja
melainkan diisinya dengan kegiatan menghafal Al-Qur'an.
Bila dalam perjalanan, seringkali beliau menggunakan walkman untuk
selalu mendengarkan murottal Al-Qur'an. Karena dengan banyak mendengarkan murottal
Al-Quran, pasti proses menghafal akan terasa lebih mudah. Memang untuk menghafalkan
Al-Qur'an ini beliau agak 'memaksakan' dirinya, karena kalau tidak mana bisa orang sesibuk
beliau yang sedang menyelesaikan program S3nya di Institut Pertanian Bogor (IPB)
memiliki hafalan yang tidak sedikit ini mampu sekian banyak juz dalam Al-Quran. Terlebih beliau
harus selalu mendidik anak-anaknya yang yang jumlahnya hampir selusin. Anak pertama beliau
yang kini telah bergelar sarjana S1 di IPB sejak lama telah menyelesaikan hafalan
Al-Quran 30 juz. Anak ke-2, 3, 4 dan ke-5 sudah hafal mulai dari 3 juz sampai 20 juz lebih. Jadi
sepertinya bapak yang rambutnya sudah mulai memutih ini ingin sekali anak-anaknya menjadi
para penghafal Al-Quran, sehingga tercipta sebuah rumah yang berpenghuni para
penghafal Al-Quran, oh alangkah indahnya.
sumber: warnaislam.com
0 comments:
Post a Comment